Shin Tae-yong sedang membangun kekuatan semua level Timnas Indonesia. Namun tak ada salahnya, jika arsitek asal Korsel ini mencoba dan memberi kesempatan kepada Khuwailid Mustafa.
Pemain kelahiran 29 Januari 2000 ini merupakan wonderkid asal Lhokseumawe, Aceh. Saat ini dia bermain di kompetisi sepak bola tertinggi Liga Qatar bersama klub Qatar SC.
Khuwailid Mustafa mengenal dunia si kulit bundar sejak belia. Ia besar di Qatar, dan memulai kiprahnya bersama komunitas warga Indonesia di Negeri Petrodolar tersebut.
Sebelum direkrut Qatar SC pada November 2020 lalu dengan status pinjaman, Khuwailid Mustafa lebih dulu membela tim asal Qatar lainnya, yakni Al-Duhail SC (Lekhwiya SC). Saat di Al-Duhail pemain 20 tahun ini dikontrak selama lima tahun.
“Saat ini Khuwailid dalam masa peminjaman di Qatar SC. Sebenarnya status dia dikontrak klub Al Duhail selama lima tahun,” kata Mustafa Ibrahim, ayah Khuwailid Mustafa.
Sebagai orangtua, Mustafa berharap putranya bisa memperkuat Timnas Indonesia. Namun dia menyerahkan keputusan tersebut ke PSSI.
“Sebagai orangtua dan warga negara Indonesia, saya berharap Khuwailid bisa jadi pemain timnas. Tapi semua terserah PSSI. Tak ada salahnya, jika PSSI mencoba Khuwailid,” tutur Mustafa Ibrahim.
Nama Khuwailid Mustafa menjadi perbincangan hangat lantaran prestasi gemilangnya dalam beberapa tahun terakhir. Tercatat, pada musim 2019, gelandang 20 tahun itu berhasil menggondol tiga trofi sekaligus, yakni Liga U-19 Qatar, Piala U-19 Qatar, dan Liga U-23 Qatar.
Selain itu, ia juga punya sederet catatan positif lainnya di level junior, di antaranya menjadi pemain terbaik Al Khor Community Football Cup 2010, runner up Qatar Star League 2011 bersama Lekhwiya SC U-11, dan peringkat ketiga Qatar Star League 2013 bersama Lekhwiya SC-13.
Musim lalu, Khuwailid berhasil menorehkan prestasi tertingginya dengan menjuarai Liga Qatar bersama Lekhwiya. Saat itu, Lekhwiya berhasil finish di posisi teratas dengan unggul tipis satu poin dari pesaing terdekatnya, Al Rayyan.
Komentar